Halo, selamat datang ditulisanku!
Kali ini aku mau membagikan pengalamanku dalam vaksin dosis 1 AstraZeneca, lebih tepatnya dalam waktu 14 hari sejak suntik vaksin.
Sebelumnya aku jelaskan terlebih dahulu,
Vaksin AstraZeneca itu sebenarnya apa dan berasal darimana ya?
Vaksin AstraZeneca atau AZD1222 adalah vaksin untuk mencegah penyakit COVID-19 yang berasal dari virus hasil rekayasa genetika (viral vector). Vaksin ini bekerja dengan cara menstimulasi atau memicu tubuh untuk membentuk antibodi yang dapat melawan infeksi virus SARS-Cov-2.
Asal vaksin ini adalah hasil kerja sama antara Oxford University dan AstraZeneca yang dikembangkan sejak Februari 2020. Vaksin AstraZeneca untuk COVID-19 telah menjalani uji klinis di Inggris, Brazil, dan Afrika Selatan. Vaksin ini memiliki nilai efikasi (efek perlindungan terhadap COVID-19) sebesar 63,09%.
Lalu apa bedanya dengan vaksin Sinovac/CoronaVac yang secara umum juga beredar dimasyarakat?
Yang membedakan antara kedua vaksin tersebut adalah:
Kandungan vaksin. Vaksin Sinovac menggunakan virus tidak aktif (inactivated virus), sedangkan vaksin AstraZeneca menggunakan vektor adenovirus simpanse.
Jadwal pemberian vaksin pertama dan kedua. Untuk AstraZeneca, jaraknya adalah 8–12 minggu, sedangkan Sinovac jaraknya 2–4 minggu. Meski demikian, dosis yang direkomendasikan oleh WHO untuk kedua vaksin ini adalah sama, yaitu 0,5 ml untuk setiap kali suntik dan diberikan sebanyak 2 kali untuk setiap orang.
Vaksin AstraZeneca diklaim lebih unggul dalam mencegah resiko gejala COVID-19 dibandingkan dengan vaksin Sinovac. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efektivitas vaksin AstraZeneca dalam mencegah COVID-19 adalah 76%, sedangkan vaksin Sinovac sebesar 56–65%. Meskipun begitu, kedua vaksin ini terbukti dapat menurunkan resiko yang diakibatkan oleh virus Corona.
Oke, lanjut ke topik utama ya!
Jadi, inilah beberapa kondisi yang aku alami sejak hari pertama vaksin dosis 1 AstraZeneca. Karena aku perempuan, ada beberapa hal menyangkut siklus haid atau ciri-ciri haid yang mau aku ceritakan juga nih.
Kondisi pribadi per-tanggal 16 Agustus 2021:
Usia: 21 tahun
Tinggi badan: 153 cm
Berat badan: 40 kg
Tensi: 109/67
Tidak sedang sakit
Tidak sedang hamil
Tidak sedang mengkonsumsi obat warung/obat dokter
Tidak punya riwayat penyakit (Asma, jantung, dll)
Tidak alergi
Gejala:
Senin, 16 Agustus 2021: Vaksin dosis 1 AstraZeneca di Polsek daerah dari jam 10.00 pagi sampai jam 16.30 sore (antrinya lama banget :( sedih). Malam masih biasa aja.
Selasa, 17 Agustus 2021: Bangun pagi masih biasa aja, siang menjelang sore mulai sakit kepala. Lengan sebelah kiri yang disuntik vaksin mulai terasa pegal dan nyeri. Malam jadi lebih sakit, lalu minum obat paracetamol.
Rabu, 18 Agustus 2021: Bangun pagi mulai mendingan tapi masih sakit kepala sedikit. Lengan kiri disekitar bekas suntikan vaksin menjadi lebih sakit/nyeri. Badan agak lemas.
Kamis, 19 Agustus 2021: Sakit kepala hilang namun lengan kiri bekas suntikan menjadi merah dan masih sakit. Daerah sekitar bekas suntikan menjadi gatal dan mulai bengkak.
Jumat, 20 Agustus: Lengan kiri masih merah dan sakit, terlihat bengkak (dipegang keras) dan juga gatal.
Sabtu, 21 Agustus: Lengan kiri sudah terlihat baik namun bengkak masih ada sedikit. Sakit berkurang.
Minggu, 22 Agustus 2021: Lumayan kembali normal. Namun jika dipegang masih terasa kurang enak (seperti suntikan biasa).
Senin, 23 Agustus 2021: Hari ke-1 haid, warna darah hitam pekat, volume darah sedikit dan perut tidak sakit/kram serta badan tidak lemas. Tidak seperti biasanya yang volume darah lumayan banyak dan mengalami kram perut serta badan lemas. Lengan kiri sudah mulai normal kembali, namun jika dipegang dengan tekanan lebih, agak terasa mengganjal.
Selasa, 24 Agustus 2021: Hari ke-2 haid, warna darah masih hitam tapi sedikit merah. Volume darah lumayan banyak seperti biasanya. Lengan kiri masih seperti sebelumnya.
Rabu, 25 Agustus 2021: Hari ke-3 haid, darah haid warnanya mulai kembali merah tapi tetap agak hitam. Volume darah banyak seperti biasanya. Lengan kiri masih seperti sebelumnya.
Kamis, 26 Agustus 2021: Hari ke-4 haid, sama seperti sebelumnya dan lengan juga masih seperti sebelumnya.
Jumat, 27 Agustus 2021: Hari ke-5 haid, sama seperti sebelumnya namun lengan mulai normal.
Sabtu, 28 Agustus 2021: Hari ke-6 haid, volume darah sudah mulai habis dan warna kecokelatan.
Minggu, 29 Agustus 2021: Hari ke-7 haid, sudah hampir selesai dan volume darah sudah hampir habis serta warna kecokelatan.
Senin, 30 Agustus 2021: Haid sudah selesai dan lengan pun disekitar suntikan sudah tidak sakit.
Khususnya untuk perempuan boleh banget disimak ya, ini asumsiku dan bukan hal mutlak. Jadi aku ini biasanya haid di pertengahan bulan, tapi sejak 2 bulan lalu aku mengalami keterlambatan haid. Pada bulan Juni 2021, hari pertama haid tanggal 15. Bulan Juli 2021, hari pertama haid tanggal 19. Bulan Agustus 2021 ini, hari pertama haid tanggal 23. Haid berlangsung 7 hari. Ini lebih lama daripada biasanya yang hanya 5 hari.
Aku belum tau ya ini dikarenakan efek samping dari vaksin atau ada faktor lainnya juga yang membuat siklus haidku terganggu. Memang kadang stres/banyak pikiran dan faktor makanan juga mempengaruhi siklus haid. Karena aku curiga, aku search di google dan aku menemukan artikel yang mengatakan jika ada penelitian dibeberapa orang (perempuan) mengalami keterlambatan haid dan volume darah berubah setelah vaksin COVID-19, tapi aku belum menemukan apakah efek samping dari vaksin COVID-19 juga mempengaruhi warna dari darah haid tersebut atau tidak. Jika dilihat dari tulisanku sebelumnya, aku mengalami perubahan darah haid pada bulan Agustus ini, tepat 6 hari setelah vaksin.
Dalam artikel lain yang ditulis pada situs Republika.co.id menyebutkan,
"Sebuah penelitian kecil terhadap 233 perempuan usia subur yang positif Covid-19 secara klinis melaporkan beberapa perubahan menstruasi. Dari 177 pasien dengan catatan tentang periode haidnya, 25 persen di antaranya memiliki perubahan volume menstruasi. Sementara itu, 20 persen di antaranya memiliki periode yang lebih ringan dari biasanya dan 19 persen memiliki siklus yang lebih lama dari biasanya. Meskipun ada kemungkinan bahwa vaksin Covid-19 dapat memiliki efek yang sama, hal itu tidak diketahui saat ini.
Pakar kesehatan wanita Jennifer Wider, MD mengatakan, tidak ada data yang cukup untuk menunjukkan bahwa vaksin dapat memengaruhi siklus menstruasi. "Bisakah vaksin berinteraksi dengan hormon tubuh atau ada faktor lain yang berperan seperti stres? Itu masih harus dilihat," katanya. Lalu, jika menstruasi berubah setelah divaksinasi, para ahli menyarankan untuk tidak panik. Meskipun kejadian tersebut bisa menjadi salah satu dari hal-hal yang dapat terjadi setelah vaksin, itu juga mungkin merupakan tanda dari sesuatu yang terjadi yang muncul secara kebetulan setelah divaksinasi. Jika perubahan yang tidak dapat dijelaskan berlanjut, periksakanlah dengan dokter."
Kesimpulannya, memang beberapa gejala setelah vaksin yang aku alami itu seperti pada umumnya ya, seperti sakit kepala, lengan pegal-pegal, daerah sekitar yang disuntik vaksin juga sakit, tapi itu tidak berlangsung lama. Pengaruh vaksin terhadap siklus haid juga belum diketahui pasti, karena bisa saja pengaruh dari pola makanan atau hormonal, maka kita tidak perlu panik dulu.
Jadi, untuk kalian yang belum vaksin jangan takut untuk vaksin ya! Apapun vaksinnya, semua baik untuk kita. Memang vaksin dapat mencegah dari resiko buruk virus Corona, namun tetap waspada dan terapkan protokol kesehatan dengan 5M! Selalu jaga keJangan terlalu sering keluar rumah bila tidak perlu ya, karena pandemi ini masih belum berakhir. Semangat!
Source:
https://www.republika.co.id/berita/qudn0a414/tak-perlu-panik-jika-siklus-haid-terganggu-usai-vaksinasi
Image: https://www.thelocal.it
Comments